Tampilkan postingan dengan label kontes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kontes. Tampilkan semua postingan

Tergoda Sotoji

Melihat beberapa postingan teman-teman tentang sotoji, Ummi pun tertarik ingin mencobanya. Sebagai penggemar soto, rasanya sayang jika kesempatan ini dilewatkan begitu saja. Dan akhirnya Ummi pun mem'pede'kan diri untuk mengisi form pemesanan sampel agar bisa mencicipi si sotoji ini.  Dan hari senin lalu akhirnya tiba juga kirimannya. Makasi sotoji :)

Kemasan SOTOJI tampak depan
Ada logo halalnya lho...
Begitu sotoji sudah tiba di rumah, rasanya ingin cepat-cepat mencicipinya. Sudah tak sabar ingin menikmati produk baru ini. Ohya, walau produk baru, tapi teman-teman tak perlu khawatir karena sudah ada logo halal dari MUInya lho...

Ketika buka kulkas ternyata masih ada stok bakso. Wah, kebetulan niy. Rasanya pasti akan lebih nikmat jika disajikan bersamanya. Tentunya juga menambah kandungan protein hewani yang masuk ke dalam tubuh. Cara memasaknya pun sangat praktis dan cepat. Jadi tak perlu menunggu lama jika lapar sudah melanda.

Begitu suapan pertama masuk ke mulut, hmm.... rasanya soto banget, segerrrr. Jadi kepingin lagi, lagi dan lagi. Bahkan sampai kuahnya pun tak ingin disisakan. Aromanya pun tidak terlalu menyengat hidung.

Nikmat disantap bersama bakso :)
Akhirnya rasa penasaran itu terbayar sudah dengan mencicipi semangkuk sotoji. Ups, mencicipi kok semangkuk. Jika teman-teman ingin memesan sotoji, bisa mengisi form yang ini, karena sotoji saat ini baru menerima pembelian secara online. Semoga tidak lama lagi sotoji bisa dijual di warung-warung terdekat agar mudah jika ingin mendapatkannya.

Ngeblog Membuat Hidup Lebih Hidup

Sekilas mengenai awal mula Ummi ngeblog sebenarnya pernah diceritain di sini. Tapi tak apa ya ditulis ulang sedikit...

Saat itu Nabil akan memasuki masa MPASI. Tentu Ummi harus punya banyak referensi tentang itu. Searching ke mbah google, eh ternyata Ummi malah banyak menemukan blog-blog ibu muda yang isinya tidak jauh mengenai keseharian mereka. Tentang putra-putri dan kelarga tentunya.

Melihat hal itu, dalam hati Ummi pun timbul keinginan untuk membuat blog seperti mereka-mereka. Padahal waktu itu Ummi sama sekali ngga mengerti gimana caranya bikin blog. Gaptek-lah ceritanya, hehehe. Tapi, Ummi berfikir sejenak. Kalau saja mereka bisa membuat blog, kenapa Ummi tidak??? Ya, bermodal kenekatan itulah akhirnya Ummi memutuskan untuk memulai ngeblog. Lagi-lagi mbah google yang tau solusinya. Mencari cara atau tutorial seputar blog, tentu tidaklah sulit. Tinggal diutak-atik dan asalkan berani mencoba, tentu pasti bisa.

Dan akhirnya tepat di bulan Mei 2011 muncullah sebuah blog yang Ummi beri judul "Cerita Cinta Keluargaku". Sesuai judulnya, maka isinya pun tidak jauh dari cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian keluarga Ummi. Postingan awal banyak mengenai MPASI Nabil, karena memang itulah yang membuat inspirasi Ummi untuk ngeblog.

Setelah resmi memiliki blog sendiri akhirnya Ummi memberanikan diri untuk meninggalkan komentar di beberapa blog yang sering Ummi kunjungi ketika sedang mencari referensi MPASI. Dari situlah 'pertemanan' dengan beberapa sahabat dimulai. Saling mengunjungi blog dan meninggalkan jejak di kolom komentar.

Seiring berjalannya waktu banyak hal yang Ummi dapatkan dari ngeblog. Salah satunya adalah menambah teman (walau hanya di dunia maya). Berteman dengan perantara blog tentu ada perbedaan tersendiri. Membaca setiap tulisan yang diposting oleh sahabat membuat Ummi semakin mengenal sahabat tersebut. Apa yang ditulis pun dapat menambah pengetahuan juga tentunya.

Selain itu, Ummi dapat mendokumentasikan beberapa moment penting yang terjadi di keluarga. Menulis setiap detail pertumbuhan dan perkembangan Nabil, tingkah lakunya, atau hal lainnya yang sayang jika dilewatkan begitu saja.

Pelan-pelan Ummi juga memberanikan diri untuk mengikuti kontes atau giveaway yang diadakan sahabat. Untuk hal yang satu ini, selain bisa mendapatkan hadiah juga dapat melatih kemampuan menulis Ummi. Karena biasanya sang penyelenggara sudah membuat ketentuan sendiri terkait dengan artikel yang akan dibuat oleh sang peserta.

Bagi Ummi yang seorang FTM (Full Time Mother), ngeblog telah menjadi hobi tersendiri. Hobi yang bermanfaat tentunya. Bisa mengobati kecanduan Ummi dengan FB. Terbukti ketika Ummi menyalakan komputer maka halaman yang pertama kali Ummi buka adalah halaman blog. Selalu ada rasa ingin membukanya dan berkunjung ke rumah sahabat tentunya. Dan Alhamdulillah, suami pun turut mendukung dengan hobi ngeblog Ummi. Ah, senangnya...


Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes Ngeblog di Mata Perempuan yang diselenggarakan oleh EmakBlogger



Antara Mupeng dan Laper



Sebenarnya siy ngga pede-pede amat niy buat pajang foto di atas. Tapi sekedar ikut meramaikan kontes, tak apa lah. Siapa tau Mak Cebong berbaik hati buat ngasih hadiah ke peserta yang ikutan 3 kategori. *hehehe...ngarep

Foto di atas diambil secara sengaja oleh Abi tanpa sepengetahuan Ummi. Berlokasi di rumah makan "Waroeng Desa" yang terletak di Jl. Sabang, Thamrin, Jakpus. Ceritanya sedang menunggu pesanan yang tak kunjung datang sambil memandang foto/gambar menu yang terpasang di dinding ruangan. Untung aja ngga ngeces :D


***




Ummi Nabil berpartisipasi dalam 'saweran kecebong 3 warna
yang didalangi oleh Jeng SoesJeng Dewi-Jeng Nia
Disponsori oleh : "Jeng AnggieDesa Bonekakios 108".


3x4 berapa???

Kejadian ini sudah berlangsung lama sekali, tidak tahu persis berapa usia Ummi saat itu, tapi yang jelas masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (setara SD).

***

Di suatu pagi ketika sebelum berangkat kerja Bapakku meminta aku untuk memberikan klise foto kakakku kepadanya yang akan dicetak untuk suatu keperluan. Setelah aku ambilkan klisenya dan aku serahkan ke bapakku, lalu beliau bertanya?

"ukurannya berapa?" tanya bapakku

"tiga kali empat" jawab aku

Kemudian bapakku bertanya kembali:

"tanya kakakmu sana, 3x4 berapa?" tanya bapakku kembali

Aku yang saat itu merasa pintar karena sudah bisa dengan perkalian pun merasa bingung. Dalam hati aku bergumam. Masa iya bapak ngga tahu berapa 3x4?. Kalaupun bapak lupa, aku kan tahu jawabannya.

Dengan wajah bingung aku pun tanya kakakku.

"Ka, kata bapak 3x4 berapa?"

"enam" jawab kakakku

Jawaban dari kakakku pun aku sampaikan ke bapak.

Karena masih penasaran, aku pun bertanya kembali ke kakakku.

"Ko' 3x4 jawabannya enam siy??? bukannya dua belas???" tanyaku yang masih penasaran

Dengan tertawa kakakku pun menjawab:

"yang dimaksud bapak itu bukan 3 dikali 4, tapi foto ukuran 3x4 dicetak berapa lembar"

"Ouw........." Baru mudenglah aku saat itu.

***






Ummi Nabil berpartisipasi dalam 'saweran kecebong 3 warna
yang didalangi oleh Jeng SoesJeng Dewi-Jeng Nia
Disponsori oleh : "Jeng AnggieDesa Bonekakios 108".


Ketika Anakku Harus Minum Sufor

Saat siang menjelang sore itu kami (Ummi, Abi, dan Nabil) bergegas menuju rumah sakit, karena dokter yang kami tunggu sudah datang. Ketika itu kami hendak memeriksakan lebih lanjut tentang kesehatan Ummi yang beberapa hari belakangan sedang tak enak.


Tiba di rumah sakit, kami pun segera bertemu dengan dokternya. Dengan membawa surat rujukan dari dokter sebelumnya, Ummi pun segera diperiksa kembali. Untuk memastikan diagnosa penyakit, maka dokter menyarankan untuk periksa darah. Setelah menunggu sekitar 30 menit hasilnya pun keluar. Dan ternyata hasilnya masih sama seperti apa yang dikatakan oleh dokter kami di klinik tempat kami berobat sebelumnya. Ummi terkena hepatitis A. Dokter pun langsung menyarankan untuk rawat inap. Tidak ada pilihan saat itu. Hmmm, keputusan yang sangat mengejutkan saat itu. Pasalnya, saat itu usia Nabil baru sekitar 40 hari dan masih ASI.


Sambil menunggu proses administrasi, Ummi masih sempat menyusui Nabil, walau sebenarnya dokter sudah melarang Ummi untuk memberi ASI ke Nabil. Tapi entah kenapa Ummi merasa yakin bahwa Nabil akan tetap baik2 saja walaupun masih menyusu dengan Ummi.

Sampai Ummi masuk ke ruang perawatan pun (menunggu Abi menjemput kakak ipar) Ummi masih berani untuk menyusui Nabil karena kondisinya Nabil sedang rewel, mungkin sudah mengantuk.


Sejujurnya sampai detik itu, Ummi tak sempat terpikirkan bahwa akan berpisah dengan Nabil, karena Ummi berharap Nabil bisa dititip di rumah sakit ini. Sehingga walaupun Ummi dirawat tetapi masih bisa 'berdekatan' dengan Nabil. Tapi sayangnya pihak rumah sakit menolaknya karena usia Nabil yang sudah lebih dari 30 hari. Pihak rumah sakit hanya bisa menerima penitipan bayi jika usianya di bawah 30 hari.


Lagi-lagi tidak ada pilihan. Ummi pun pasrah. Tidak bisa lagi memberikan ASI ke Nabil sampai dokter mengijinkan kembali. Ummi pun tetap di rumah sakit dan Nabil pulang dengan Abi (dan ditemani kakak ipar yng akan menjaga Nabil untuk sementara waktu).


Sepi, sendiri di rumah sakit. Mencoba merenung atas kejadian yang baru saja terjadi. Ujian kah ini??? atau hukuman kah ini??? karena sampai Ummi dirawat pun tidak diketahui darimana datangnya virus itu.


Tiba-tiba Abi sms:


"Ucapan ortu kepada anaknya bisa menjadi doa, apalagi ucapan ibunya. Perbanyak istighfar"


Astaghfirullahal'azhim... Ummi teringat akan ucapan Ummi tempo hari yang tidak sengaja keluar dari mulut Ummi. Mungkin inilah hukuman teguran yang Allah berikan ke Ummi atas ucapan Ummi tersebut. Teguran yang Allah segerakan waktunya agar Ummi tidak mengulanginya lagi.

Setelah tiga hari di rawat akhirnya Ummi diperbolehkan pulang. Senang rasanya, ingin segera rasanya memeluk Nabil dan tak ingin lepas walau sedetikpun. Ah senangnya...

Tapi, ceritanya belum selesai sampai di sini. Sekitar sebulan kemudian Abi pun mengalami hal yang sama dengan Ummi. Astaghfirullahal'azhim... Malah kondisinya lebih parah dari Ummi. Dan terpaksa Abi pun harus dirawat di rumah sakit. Kondisi yang sangat dilematis. Bagaimana mungkin Ummi bisa menjaga Abi dan Nabil dalam waktu yang bersamaan. Dan dengan sangat berat, Ummi memilih untuk merawat Abi di rumah sakit. Dan Nabil, lagi-lagi harus diurus oleh kakak ipar dan kembali minum sufor (karena alat yang tidak memadai jika harus memerah ASI untuk Nabil).

Lima hari berlalu akhirnya Abi diperbolehkan pulang. Berharap setelah kejadian itu tak ada lagi yang harus dirawat. Abi pun untuk sementara waktu tidak 'berdekatan' dengan Nabil dulu, karena dikhawatirkan Nabil akan tertular.

***

Sebenarnya ada beberapa hal yang membuat diri ini sedih dan seperti tak bisa memaafkannya:

Pertama, Nabil harus minum sufor (susu formula). Tidak rela rasanya Nabil harus minum sufor untuk sementara waktu karena sejak awal Ummi sudah bertekad untuk memberikan ASI  eksklusif untuknya apalagi saat itu usianya baru 40 hari. Tapi ternyata...tidak

Kedua, Berpisah sementara dengan Nabil, tak memandangi wajahnya selama beberapa hari. Apalagi kondisinya saat itu Nabil baru sembuh dari luka khitan.

Ketiga, Yang paling membuat sedih adalah karena semua ini terjadi karena kesalahan yang Ummi perbuat. Maafkan Ummi ya Nak... Sumber virus yang tidak jelas diketahui darimana asalanya membuat Ummi berfikir bahwa Allah punya cara sendiri untuk menghukum menegur hamba-Nya.

Tentu selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Kepada para orang tua khususnya (dan siapapun pada umumnya) hendaklah berhati-hati dalam berucap. Karena setiap perkataan kita adalah doa untuk anak kita. Biasakanlah selalu untuk mengucapkan sesuatu yang baik.

***






Ummi Nabil berpartisipasi dalam 'saweran kecebong 3 warna' yang didalangi oleh Jeng Soes, Jeng Dewi-Jeng Nia. Disponsori oleh : "Jeng Anggie, Desa Boneka, kios 108". 

Yang Telah Berkunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Buscar