Tampilkan postingan dengan label MPASI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MPASI. Tampilkan semua postingan

Selamat Tinggal Bubur Lembut

Di usia Nabil yang ke-8 bulan, Ummi ingin mencoba memberikan bubur nasi ke Nabil. Ya, naik kelas dari sebelumnya bubur lembut. Hmm... bingung Ummi. Gimana caranya bikin bubur nasi ya??? Sebenarnya bukan tidak tau cara membuat bubur nasi, tapi bisa berhasil tidak ya?? karena kalau masak di kompor pasti memakan waktu cukup lama dan khawatir Nabil tidak kooperatif. Puter-puter otak akhirnya Ummi berhasil menemukan cara baru.

Sebenarnya sederhana saja, seperti masak nasi di magic com. Dengan logika sederhana, jika jumlah airnya ditambah maka nasi akan menjadi bubur. Yup, bismillah.... dan Alhamdulillah berhasil. Wuih... senangnya bukan main deh. Maklum, ini bener-bener langkah "kepepet" Ummi. Memang memakan waktu yang cukup lama, sekitar 1 jam 30 menit, tapi tak apalah, tidak khawatir seperti masak di kompor karena bisa ditinggal-tinggal khawatir Nabil rewel.

Hari pertama dengan bubur nasi, buburnya Ummi saring karena khawatir Nabil kaget dengan perubahan tekstur baru. Hari berikutnya, ah lama kalau disaring terlebih dahulu, dan Alhamdulillah Nabil pun tetap lahap walau buburnya tidak di saring. Wua... tambah seneng deh Ummi.

Ye.... anak Ummi sekarang dah 'naik kelas'... sehat selalu ya Nak... *peluk Ummi dan Abi

Postingan yang tertunda karena riweuh pindahan

4 Days Rule

Tulisan ini Ummi copas dari blog MPASI Rumahan...
Berikut tulisannya :

*************************************************************************************
tulisan ini telah dipublish di milis mpasirumahan 23 Mei 2008.
Ditulis bebas dari artikel di www.wholesomebabyfood.com

Ini adalah aturan yang berguna untuk mengetahui apakah anak kita alergi terhadap satu makanan/bahan makanan.

Kayaknya sepele, tapi berguna sekali lho! Terutama bagi bayi yang baru mulai makan makanan padat/MPASI. Susah juga kan kalo anak kita alergi…. Yang susah ya maknya juga,.,,, heheheh

Selain itu kita jadi tahu, dan bisa langsung menghindari makanan-makanan tersebut. Aturan itu adalah:
1. Berikan bayi makanan yang SAMA selama 4 hari berturut-turut.
Hal ini untuk melihat, apakah ada reaksi alergi dari si anak terhadap makanan.

2. Jangan memperkenalkan lebih dari 1 macam makanan baru dalam satu waktu. Kalau kita mencampur lebih dari 1 makanan dan ternyata terjadi alergi, kita nggak akan tahu makanan mana yang bikin alergi. Gicuu…

Nggak usah mikir apakah bayi akan bosan atau tidak. Kebanyakan bayi baru makan belum ngerti apa yang mereka makan. Asalkan rasanya nggak beda jauh sama yang mereka `makan' sebelumnya… yaitu ASI/Sufor. (itulah sebab makanan bayi pertama kali sebaiknya dibuat encer
dengan tambahan ASI/Sufor)

Kedua aturan simple tadi akan sangat membantu, terutama kalau memang ada `turunan' alergi dari orang tua/keluarga.
Reaksi alergi itu sendiri biasanya akan muncul dalam 24 jam setelah makanan masuk.

Oya, akan lebih baik mengenalkan makanan baru di pagi hari atau siang hari.

Kenapa?
Karena, kalau misalnya terjadi reaksi alergi, kita bisa dengan mudah membawa ke dokter. Dan kalaupun parah, akan lebih mudah mencari bantuan di siang hari daripada malam hari kan?

Naah.. bila bayi sudah diperkenalkan pada sebuah bahan makanan dan nggak terjadi reaksi alergi / reaksi pencernaan, baru deh boleh dicampur-campur… AMAN!


************************************************************************* 


Semoga bermanfaat 

Salam,
Ummi Nabil

Review MPASI Nabil 6m

Alhamdulillah... satu bulan sudah Nabil berada pada masa MPASI. Pengalaman pertama bagi Nabil, dan tentunya pengalaman pertama juga buat Ummi untuk bikin MPASI. Ohya, jauh-jauh hari sebelum Nabil berusia 6 bulan, Ummi udah mulai searching tentang yang namanya MPASI, dan secara tidak sengaja Ummi akhirnya ikutan milis MPASI Rumahan, dan hhmmmm... baru terbukalah wawasan Ummi bahwa seorang ibu bisa lho bikin menu MPASI yang sehat buat anaknya, karena sebelumnya Ummi kira yang namanya makanan (bubur) bayi cuma ada yang instant yang kaya dijual di minimarket atau supermarket itu.

Kembali ke MPASI Nabil...

Selama satu bulan ini Nabil sudah mencoba beberapa jenis makanan, seperti: Tepung beras merah, tepung beras coklat (pake tepung gasol), labu siam, kentang, pir, pisang, pepaya, dan kabocha (akhirnya). Semua makanan yang dicoba, pake aturan 4 hari (ada yang cuma 3 hari siy ^^). Kenapa 4 hari??? supaya tau, apakah Nabil ada reaksi alergi dan bagaimana rekasinya setelah mencicipi makanan tersebut, untuk lengkapnya baca di sini.

Frekuensi makan Nabil masih 1x sehari, cuma di akhir2 6m aja dicoba 2x sehari sekalian adaptasi pas 7m. Alhamdulillah tidak ada penolakan yang berarti setiap kali mencoba menu baru, kalo dilepeh-lepeh dikit siy wajar, mungkin bikinnya terlalu kental jadi susah untuk ditelan. Disembur-sembur juga pernah, tapi teteup lahap makannya.

Review menu 6m:
  1. Tepung beras merah: no alergi, no sembelit, Nabil suka, pupnya lancar
  2. Tepung beras coklat: idem
  3. Kentang: no alergi, bikin sembelit, Nabil suka
  4. Labu siam: Nabil suka dan aman, pupnya jadi warna ijo :D
  5. Pir: Ampuh atasi sembelit setelah makan kentang, rasanya enak, manis banget
  6. Pisang: Agak bikin sembelit tapi ga terlalu ko' dan kayanya Nabil agak kurang suka ya sama pisang :(
  7. Pepaya: no alergi, pupnya lancar tapi teksturnya sangat padat, jadi Nabil selalu nangis kesakitan pas BAB.
  8. Kabocha: no alergi, warna pup-nya sama kaya warna kabocha-nya, ups!
Yang Belum Sempat Dicoba di 6m:
  1. Alpukat (lagi ga musim alpuket niy..)
  2. Apel
  3. Jeruk
  4. Zuchini
  5. Gasol kacang hijau
  6. Ubi manis
Yang Akan dicoba di 7m:
  1. Quaker
  2. Tahu
  3. Tempe
  4. Ketimun
  5. Melon
  6. Mangga

Yang Terjadi di MPASI 6m
  1. Nabil lebih seneng makannya dipangku Ummi daripada duduk di stroller (maklum ga punya high chair :) )
  2. Mood terbaik saat makan adalah setelah mandi pagi dan setelah bangun tidur siang (makannya jadi lahap)
  3. Alhamdulillah Nabil selalu suka sama makanan yang Ummi buat, dan inilah yang bikin Ummi jadi semangat tuk masak MPASI rumahan
Prinsip yang harus dipegang teguh oleh Ummi:
  1. Baca doa sebelum dan sesudah makan (harus dibiasakan sejak dini), dan efeknya sudah terasa saat ini. Kalo Ummi udah baca doanya trus Nabil senyum2 deh karena dia udah tau berarti waktunya makan telah tiba
  2. Makan harus sambil duduk (sunnah Rasulullah), biar konsen makannya 
  3. Makan boleh sambil bercerita (sunnah Rasul juga), biar lebih akrab dan suasana lebih santai
  4. Tidak ada paksaan untuk makan sampai habis, buat suasana makan se-fun mungkin
  5. Makan tidak boleh sambil main, coz jadi ga konsen makannya
  6. Makan tidak boleh sambil nonton TV
Semoga Ummi selalu "istiqomah" dengan "prinsip" di atas ^^
    Ohya, satu hal yang selalu bikin Ummi deg2an/khawatir di masa2 MPASI 6m ini adalah kalo Nabil tidak/belum pup dalam satu hari, duh rasanya gimana gitu, harap2 cemas menanti pup-nya Nabil. Dan satu hal yang bikin Ummi lega adalah kalo Nabil pup-nya lancar. Wuih.. senangnya gak kebayang deh... xixixi

    Sekian review nya, semoga bermanfaat

    Salam,
    Ummi Nabil

    Serba Serbi Menuju MPASI



     Tanda-tanda bayi siap makan makanan padat

    Ini adalah ciri-ciri yang perlu diperhatikan walaupun mungkin bayi anda belum melakukan semuanya

    - Sudah bisa menegakkan kepala sendiri
    - Bisa duduk dengan baik di kursi
    - Bisa melakukan gerakan mengunyah
    - Berat badan terlihat meningkat hingga kira-kira sudah dua kali lipat berat badan ketika lahir
    - Terlihat tertarik pada makanan
    - Bisa menutup mulut jika disodorkan sendok
    - Bisa memindahkan makanan dari mulut bagian depan ke mulut bagian belakang
    - Bisa menggerakan lidah, dan tidak lagi mendorong makanan keluar menggunakan lidah
    - Terlihat masih lapar setelah diberi delapan hingga sepuluh kali ASI atau 1200 cc susu formula
    - Mulai tumbuh gigi

    ***** Jenis Makanan

    - ASI atau susu formula DITAMBAH
    - Bubur sereal beras atau bubur tepung beras
    - Dilanjutkan dengan sereal biji-bijan lainnya
    - Bubur sayuran (misal: ubi manis, labu-labuan) atau bubur buah-buahan (misal: pisang, apel, pear, alpukat)
    - Kaldu
    - Produk susu sapi seperti keju
    - Daging sapi, daging ayam, daging kambing, hati, dan ikan yang sudah dihaluskan. Ikan ada yang menganjurkan ditunda hingga lebih dari satu tahun karena berpotensi menimbulkan reaksi alergi
    - Merah telur. Putih telur ada yang memperbolehkan sebelum satu tahun, ada juga yang menganjurkan ditunda hingga lebih dari satu tahun karena berpotensi menimbulkan reaksi alergi
    - Tahu

    ***** Bagaimana...??

    - Mulai dari bubur tepung beras yang sangat encer satu hari sekali, kira-kira sebanyak 1/2 sendok makan pada percobaan pertama. Mengapa beras? Beras memiliki resiko alergi yang rendah.

    - Jika bayi sudah mulai terbiasa makan, bisa ditambah porsinya atau ditambah kekentalan buburnya. Lama kelamaan bentuk makanannya sudah tidak perlu terlalu halus, mirip seperti bubur untuk orang dewasa.

    - Selalu berusaha memperkenalkan jenis makanan baru kepada bayi dengan mengingat waktu menunggu 4 hari untuk melihat apakan bayi memliki reaksi alergi terhadap makanan itu. Diawali dengan memberikan satu rasa setiap kali menambah menu. Apabila terlihat tidak menimbulkan reaksi alergi, hari-hari berikutnya bisa dicampur dengan rasa lain yang sudah ketahuan tidak menimbulkan reaksi alergi juga. Jangan batasi jenis makanan untuk bayi anda, meskipun itu makanan yang tidak anda suka.

    - Beberapa orang menyarankan untuk memberikan sayuran terlebih dahulu sebelum diberikan buah-buahan, sehingga bayi tidak lebih lebih dahulu kenal manisnya buah.

    - Bila bayi sudah terbiasa makan sekali dalam sehari, bisa ditambahkan menjadi dua kali dalam sehari dan kemudian menjadi tiga kali.

    - Rangsang anak untuk mengunyah. Bila terlihat bayi bisa melakukan gerakan mengunyah walaupun belum memiliki gigi, bisa mulai diberikan diberikan makanan yang tidak terlalu lembut seperti potongan kecil pisang (tidak usah dilembutkan), potongan pepaya, mangga; atau juga makanan agak keras seperti potongan roti kering, wortel, apel, potongan keju, sehingga bayi tidak bisa menggigitnya hanya bisa menggerogoti. Biarkan mereka memegang dan mencoba menggerogotinya. Bayi tidak mengunyah makanan menggunakan gigi, melainkan ditekan oleh gusinya. Pastikan makanan yang diberikan kepada bayi tidak berpotensi untuk membuat dia tersedak dan selalu diawasi ketika makan. Membiasakan anak mengunyah sejak usia dini memudahkan dia untuk lepas dari makanan lembut.

    ***** Makanan yang dihindari

    - Madu. Tidak dianjurkan untuk bayi dibawah usia satu tahun, karena ada kemungkinan terkena bakteri Clostridium Botulinum. Bayi belum memiliki imunitas terhadap bakteri ini.

    - Garam. Makanan bayi sebaiknya tidak diberi garam karena belum kuat diproses oleh ginjalnya. ASI dan formula sudah mencukupi kebutuhan garam ditubuhnya

    - Gula. Biarkan bayi tidak terbiasa pada rasa manis yang bisa merusak giginya.

    - Kacang. Selain ada kemungkinan tersedak, kacang juga sangat berpotensial menimbulkan reaksi alergi

    - Susu sapi sebagai minuman. Tidak mencukupi kandungan lemak, nutrisi (terutama besi), dan kalori. Terlalu banyak sodium. Juga berpotensi menjadi alergen. Kecuali produk susu seperti keju, diperbolehkan setelah bayi berusia 6 bulan.

    Catatan- Pada usia 6-8 bulan ini, ASI atau susu formula masih menjadi sumber utama makanan bayi. Makanan lain hanya sekedar tambahan.

    - Selalu menunggu 4 hari untuk memperkenalkan makanan baru kepada , agar terlihat apakah bayi memiliki reaksi alergi terhadap makanan itu.
    membuat makanan bayi sendiri
    Tulisan berikut agaknya berlaku untuk bayi dibawah 8 bulan, yang masih memakan makanan lembut.

    Yang perlu diingat dalam membuat makanan bayi adalah JANGAN memakai garam atau gula, silakan baca ini untuk lebih lengkapnya.

    **** Menyimpan makanan bayi

    Dibekukan
    Untuk mengurangi pekerjaan memasak untuk bayi, dan terbuangnya makanan lebihan bayi (bayi makan sangat sedikit), berbagai makanan bayi bisa dimasak dalam jumlah banyak lalu di bekukan di lemari es. Dengan cara ini , makanan bisa tahan agak lama. Perlu diingat juga tidak semua makanan bisa dibekukan, beberapa berubah teksturnya setelah masuk lemari pembeku seperti tahu. Silakan mencoba sendiri mana yang tetap baik dibekukan, mana yang tidak.
    Cara membuat:
    1. Masak makanan bayi (satu macam, misal: apel) hingga berbentuk bubur lembut
    2. Tuang ke dalam plastik pencetak es batu
    3. Tutup plastik bila perlu
    4. Simpan di lemari pembeku es (freezer)
    5. Setelah beku, keluarkan dari plastik pencetak es batu, simpan ke dalam kantong plastik yang sudah diberi nama jenis makanan (misal: bubur apel) dan tanggal pembuatan di bagian luarnya.
    6. Simpan kembali di lemari pembeku
    7. Gunakan makanan yang sudah beku sesuai kebutuhan bayi. Misal satu atau dua buah hasil cetakan dengan satu atau lebih rasa dipadukan. Biarkan mencair dan hangatkan kembali sebelum dipakai.

    Didinginkan
    Makanan bayi bisa juga dibuat dengan jumlah sedikit, lalu setiap sisa makanan disimpan di lemari pendingin (refrigerator). Makanan yang didinginkan di lemari pendingin sebaiknya tidak dipakai bila sudah melebihi 48 jam (beberapa orang mengatakan bisa tahan hingga 72 jam).
    Jangan memberi makan bayi langsung dari tempat menyimpannya. Ambil sedikit ke piring, bila kurang bisa ditambah. Air liur bayi yang menempel di sendok makannya bisa membawa bakteri yang membuat makanan menjadi cepat rusak.

    Bubur tepung beras
    Tidak tahu persis bisa atau tidak memakai tepung beras sudah jadi, yang jelas bisa membuat tepung beras sendiri dari beras.
    Tepung beras dimasak hingga matang, kira-kira 15 menit. Sesuaikan kekentalannya dengan kebutuhan bayi anda.

    Sereal beras buatan pabrik
    Kandungannya gizinya sama saja dengan bubur tepung beras bahkan lebih sedikit karena sereal beras buatan pabrik ini sudah diolah terlebih dahulu dengan cara dicuci berkali-kali, dimasak, dan dikeringkan yang mengakibatkan banyak kandungan gizi yang terbuang dalam proses pengolahan.
    Hanya saja, sereal buatan pabrik ini sangat mudah dalam pemakaiannya karena tidak perlu dimasak lagi.

    Kaldu
    Kaldu adalah benda penting yang sebaiknya dimiliki setiap saat terutama ketika bayi sudah bisa memakannya. Bisa kaldu ayam, atau kaldu daging. Banyak yang menyarankan membuat kaldu dari kaki ayam karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Karena lebih awet, lebih baik dalam bentuk beku. Gunakan seperlunya sesuai dengan kebutuhan.

    Bubur sayuran
    Pada dasarnya bisa menggunakan sayuran apapun. Umbi-umbian, labu-labuan, daun-daunan, brokoli, bunga kol, wortel, biji kacang-kacangan misalnya kacang hijau yang sudah dibuang kulitnya, tahu.
    Cara membuat:
    1. Sayuran dikupas, dipotong-potong, lalu dimasak; bisa direbus atau dikukus (dikukus lebih baik, karena gizinya tidak terbuang ke air). Untuk biji kacang hijau bisa direbus hingga halus.
    2. Sayuran matang dihaluskan, bisa menggunakan blender atau disaring sesuai kebutuhan anak. Bila menggunakan blender, gunakan air sisa rebusan sayuran sebagai cairan memblender. KECUALI untuk air sisa rebusan wortel dan daun hijau karena memiliki kandungan nitrat yang tinggi.
    3. Siap pakai, atau disimpan.
    4. Tambahkan bubur beras atau sereal ketika akan dipakai bila dirasa kurang kental.

    Bubur buah-buahan
    Beberapa buah ada bisa langsung dimakan tanpa harus dimasak (pisang, alpukat). Untuk buah-buahan yang agak keras (apel, pear) sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Proses pembuatannya sama dengan membuat bubur sayuran.
    Beberapa buah akan berubah menjadi kecoklatan apabila disimpan. Untuk menghindari hal ini, bisa diberikan sedikit perasan lemon sebelum bubur buah-buahan akan disimpan.

    MPASI Hari Kedua

    Alhamdulillah,, setelah hari pertama, maka ummi harap harap cemas menanti reaksi,,, dan alhamdulillah tak da reaksi alergi, BAB pun lancar. Maka menu beras merah pun dilanjutkan.

    Hari kedua, Nabil makannya lebih banyak dari hari pertama dan Ummi pun lebih santai dalam menghadapi reaksi Nabil ketika disuapin.

    Semoga hari ketiga dan keempat makin banyak makannya ya nak...

    MPASI Perdana Nabil

    Hari yang dinanti akhirnya tiba... padahal seharusnya MPASI Nabil dimulai tanggal 16 Mei, tapi berhubung lagi di luar kota jadi MPASI nya ditunda 2 hari (Maaf ya nak).

    Setelah melalui pertapaan yang khusyu (lebay.com) akhirnya ummi memutuskan untuk memulai MPASI Nabil dengan karbohidrat, dilanjutkan dengan sayur dan terakhir buah.

    Deg2an pas pertama kali mw kasi makannya. Tapi bismillah, mudah2an sukses...

    Inilah penampakan tepung gasol setelah dimasak



    dan setelah dicairkan dengan ASI, beginilah jadinya

    Nah kalo yang ini ekspresi Nabil pas mau disuapin


    dan hasilnya



    Dibilang ngga sukses, ngga juga. Dibilang sukses ngga juga. Namanya juga belajar makan, apalagi hari pertama. Suapan pertama bingung, dimasukin trus dilepeh lagi tapi ummi harus semangat dan ngga boleh dipaksa ya,,, coz bisa trauma sendok nantinya. Buat suasana senyantai mungkin dan tidak ada paksaan sama sekali.

    Yang Telah Berkunjung

    Diberdayakan oleh Blogger.

    Buscar