28 Weeks, 56 Kg

Kamis pekan lalu Ummi periksa kehamilan. Hari yang selalu Ummi tunggu setiap bulannya karena selalu ada rindu untuk melihat pertumbuhan dan perkembangannya di dalam sana. Apalagi di usianya yang semakin bertambah dan gerakannya pun yang sudah sangat sering Ummi rasakan. 

Jadwal awalnya sebenarnya mulai jam 4 sore, tapi ketika paginya Ummi dapat SMS yang mengabarkan bahwa untuk sore ini jadwal prakteknya mulai jam 7 malam. Ya sudahlah. Setelah selesai sholat maghrib kami pun segera bergegas menuju rumah sakit dengan harapan mendapat nomor antrian yang tidak terlalu buncit. Tapi sayang, setibanya di sana sudah banyak pasien yang menunggu dan alhasil Ummi dapat antrian nomor 10. Hmmm... inilah hal yang paling 'menyebalkan' ketika harus ke dokter. Ngantrinya lama euy... 

Karena khawatir Nabil rewel karena lama menunggu akhirnya kami putuskan untuk ke rumah Nenek (Ibunya Abi). 'Kebetulan' rumahnya tidak jauh dari rumah sakit kami. Sekitar satu jam setengah lamanya kami di sana. Dan jam 8.30 malam akhirnya kami kembali ke rumah sakit dan Alhamdulillah, tibalah giliran nama Ummi dipanggil.

Rencana awal sebenarnya mau USG 4D, eh tapi ternyata ketika dilihat kepala bayinya sudah berada di bawah, jadi tidak terlihat begitu jelas. Akhirnya rencana untuk USG 4D pun dibatalkan. Berdasarkan perkiraan USG, jenis kelamin si janin adalah ----- (baca: tuuuuuuuut, *sensor). Alhamdulillah berat janinnya sesuai dengan usianya dan kondisinya pun sehat (insya Allah).

Ohya, kembali ke judul. Ketika hamil sebenarnya Ummi termasuk orang yang 'senang' ketika melihat timbangan. Bawaannya mau nimbang melulu. Penasaran sama kenaikan berat badan. Dan ternyata di usia kehamilan 28 minggu Ummi sudah mengalami kenaikan sebesar 13Kg. Hohoho, banyak juga ya...Soalnya waktu hamil Nabil Ummi naik 15 kg selama 40 minggu. 

Ummi siy tidak terlalu khawatir dengan kenaikan BB selama hamil, karena dengan pemberian ASI secara eksklusif dan bangun malam (baca: begadang) pasca melahirkan, BB pun akan segera kembali seperti semula tanpa harus melakukan diet khusus.

Hmm... sudah tak sabar rasanya ingin mendengar suara tangisannya...

Note: Tulisan di atas tidak ada maksud untuk menyinggung SARA (Suku Agama Ras dan Anatomi). Hanya sekedar curhatan seorang Ummi

Jalan-Jalan Ke Monas

Ahad pagi itu akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Monas, setelah sebelumnya kami berencana untuk ke bundaran HI. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memberikan Nabil hiburan. Bermain di alam bebas. Mumpung masih pagi jadi udara masih bersahabat.


Tiba di lokasi sekitar pukul 7.00. Sudah ramai ternyata.
Suasana di sekitar Monas 
Sesampainya di lokasi Ummi berharap Nabil akan menikmati suasananya.
Mengamati keadaan sekitar
Dan terkabullah harapan Ummi. Ia begitu menikmatinya. Jalan ke sana ke sini, berjalan di atas rumput, naik turun tangga, atau kemana saja sesukanya ia berjalan.

Nabil sangat menikmati suasananya
Karena kondisi Ummi yang sedang hamil, rasanya tak mungkin harus mengikuti langkah kakinya Nabil. Kali ini Ummi cukup menjadi fotografer saja, hehe. Abi yang kebagian tugas untuk mengawasi Nabil.

Abi yang kebagian jatah jagain Nabil

Sekitar satu jam lamanya kami berada di sana. Sepertinya Nabil sudah terlihat lelah. Rasa lapar pun sudah menghinggapi kami. Niatnya siy, mau cari sarapan di sekitar lokasi. Tapi sayangnya, tidak ada yang membuat kami berselera. Akhirnya kami putuskan untuk mencari sarapan di tempat lain saja.

Sudah mulai kesal karena kecapekan
Karena sudah merasa lelah karena berlarian ke sana ke sini, akhirnya Nabil digendong Abi. Walaupun sedang digendong, teteup aja masih ngajakin bercanda. 




Senang rasanya bisa mengajak Nabil 'berlibur' ke Monas. Bermain di alam bebas. Hiburan yang murah meriah tapi menyenangkan dan menyehatkan :)

Ngeblog Membuat Hidup Lebih Hidup

Sekilas mengenai awal mula Ummi ngeblog sebenarnya pernah diceritain di sini. Tapi tak apa ya ditulis ulang sedikit...

Saat itu Nabil akan memasuki masa MPASI. Tentu Ummi harus punya banyak referensi tentang itu. Searching ke mbah google, eh ternyata Ummi malah banyak menemukan blog-blog ibu muda yang isinya tidak jauh mengenai keseharian mereka. Tentang putra-putri dan kelarga tentunya.

Melihat hal itu, dalam hati Ummi pun timbul keinginan untuk membuat blog seperti mereka-mereka. Padahal waktu itu Ummi sama sekali ngga mengerti gimana caranya bikin blog. Gaptek-lah ceritanya, hehehe. Tapi, Ummi berfikir sejenak. Kalau saja mereka bisa membuat blog, kenapa Ummi tidak??? Ya, bermodal kenekatan itulah akhirnya Ummi memutuskan untuk memulai ngeblog. Lagi-lagi mbah google yang tau solusinya. Mencari cara atau tutorial seputar blog, tentu tidaklah sulit. Tinggal diutak-atik dan asalkan berani mencoba, tentu pasti bisa.

Dan akhirnya tepat di bulan Mei 2011 muncullah sebuah blog yang Ummi beri judul "Cerita Cinta Keluargaku". Sesuai judulnya, maka isinya pun tidak jauh dari cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian keluarga Ummi. Postingan awal banyak mengenai MPASI Nabil, karena memang itulah yang membuat inspirasi Ummi untuk ngeblog.

Setelah resmi memiliki blog sendiri akhirnya Ummi memberanikan diri untuk meninggalkan komentar di beberapa blog yang sering Ummi kunjungi ketika sedang mencari referensi MPASI. Dari situlah 'pertemanan' dengan beberapa sahabat dimulai. Saling mengunjungi blog dan meninggalkan jejak di kolom komentar.

Seiring berjalannya waktu banyak hal yang Ummi dapatkan dari ngeblog. Salah satunya adalah menambah teman (walau hanya di dunia maya). Berteman dengan perantara blog tentu ada perbedaan tersendiri. Membaca setiap tulisan yang diposting oleh sahabat membuat Ummi semakin mengenal sahabat tersebut. Apa yang ditulis pun dapat menambah pengetahuan juga tentunya.

Selain itu, Ummi dapat mendokumentasikan beberapa moment penting yang terjadi di keluarga. Menulis setiap detail pertumbuhan dan perkembangan Nabil, tingkah lakunya, atau hal lainnya yang sayang jika dilewatkan begitu saja.

Pelan-pelan Ummi juga memberanikan diri untuk mengikuti kontes atau giveaway yang diadakan sahabat. Untuk hal yang satu ini, selain bisa mendapatkan hadiah juga dapat melatih kemampuan menulis Ummi. Karena biasanya sang penyelenggara sudah membuat ketentuan sendiri terkait dengan artikel yang akan dibuat oleh sang peserta.

Bagi Ummi yang seorang FTM (Full Time Mother), ngeblog telah menjadi hobi tersendiri. Hobi yang bermanfaat tentunya. Bisa mengobati kecanduan Ummi dengan FB. Terbukti ketika Ummi menyalakan komputer maka halaman yang pertama kali Ummi buka adalah halaman blog. Selalu ada rasa ingin membukanya dan berkunjung ke rumah sahabat tentunya. Dan Alhamdulillah, suami pun turut mendukung dengan hobi ngeblog Ummi. Ah, senangnya...


Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes Ngeblog di Mata Perempuan yang diselenggarakan oleh EmakBlogger



Haruskah Stop ASI?

Masih sambungan yang kemarin...


Sejak mengetahui bahwa Ummi hamil (lagi) perasaan Ummi pun jadi campur aduk. Ada senang, bahagia, kaget, juga khawatir. Untuk perasaan yang terakhir ini adalah wajar menurut Ummi. Nabil yang masih ASI sama Ummi, apakah harus disapih paksa karena Ummi hamil (lagi). Kekhawatiran ini bukan karena sebab. Dua orang teman Ummi dengan kondisi yang sama (baca: hamil ketika masih menyusui) harus menyapih 'paksa' anak pertamanya dikarenakan sang ibu hamil. Menurut teman yang pertama ia diminta dokter untuk menyapih anak pertamanya, tapi sayangnya Ummi tidak tau apa alasannya hingga sang dokter meminta hal itu. Sedangkan menurut teman yang kedua, ia merasa ASI yang keluar sangat sedikit.

Hmm... Kekhawatiran Ummi secara tidak langsung ternyata berdampak pada Nabil. Ketika malam hendak menjelang tidur, Nabil sering merasa gelisah. Tidak seperti biasanya. Dan kejadian ini berlangsung sekitar satu minggu lamanya. Ummi akui mungkin Nabil bisa merasakan apa yang Ummi rasakan. Sebenarnya Ummi sudah berencana untuk konsultasi ke DSOG, tapi waktunya yang belum match. Hingga di suatu hari akhirnya Ummi memutuskan untuk menemui dokternya di RS yang lain tempat ia praktek.

Setelah bertemu, Ummi pun menceritakan keadaannya. Dan alhamdulillah, Ummi mendapat jawaban yang sangat melegakan. Menurutnya tidak apa-apa menyusui dalam keadaan hamil, bahkan sampai adiknya lahir pun Nabil masih bisa tetap ASI sampai dua tahun. Tentu dengan memperhatikan beberapa kondisi dan dengan segala pertimbangan yang ada.

Lega rasanya, dan kekhawatiran Ummi pun hilang. Alhamdulillah... Nabil pun tidak merasa gelisah lagi ketika hendak tidur malam. Ah, senangnya...
***
Ketika Ummi baca beberapa artikel terkait dengan hamil ketika menyusui memang banyak pendapat yang berbeda-beda. Tentu melihat kondisi kesehatan sang Ibu, dan juga beberapa faktor lainnya.


Kekhawatiran itu akhirnya menimbulkan beberapa pertanyaan yang terkait dengan kesehatan sang Ibu dan janin. Berdasarkan sumber yang Ummi dapat, berikut penjelasannya:


1. Khawatir keguguran
Proses menyusui melibatkan hormon oksitosin yang akan menyebabkan kontraksi pada payudara dan rahim. Namun tingkat kontraksi dari hormon oksitosin ini tidak memiliki dampak yang terlalu besar pada rahim selama hamil, tidak sampai pada tingkatan bisa menyebabkan kelahiran bayi, kecuali jika waktu melahirkan sudah mendekati harinya atau ada hal-hal lain yang berpengaruh. Kontraksi rahim ini dapat dibandingkan dengan kontraksi yang terjadi pula pada saat berhubungan sex. Hubungan sex akan menyebabkan rahim berkontraksi, namun sex tidak serta-merta dihentikan ketika ibu sedang hamil.

2. Kebutuhan nutrisi
Asupan makanan dengan kandungan protein dan karbohidrat yang lebih tinggi dibutuhkan seorang ibu yang hamil dan menyusui, karena keadaan ini memang memerlukan tambahan tenaga. Disarankan untuk makan-makanan alami dalam pemenuhan kebutuhan ini.

3. Produksi ASI
Setelah beberapa bulan, produksi ASI biasanya akan berkurang, ini berhubungan dengan semakin meningkatnya kadar hormon estrogen di dalam tubuh, dan hal ini memang alamiah. Rasa ASI mungkin berubah, namun tidak selalu, dan bayi mungkin akan menyapih dirinya sendiri. Selama berada di dalam tubuh, ASI tidak akan pernah basi.

4. Kondisi ibu secara umum
Menyusui atau hamil saja sudah pasti akan membuat ibu merasa lelah, apalagi jika keduanya terjadi secara bersamaan. Jika seorang ibu menyusui merasa kelelahan, maka hal ini dapat mengurangi jumlah ASI yang dikeluarkannya. Jadi solusinya adalah cukup istirahat dan cukup mengonsumsi makanan bergizi, jika mungkin usahakan yang alamiah.

5. Kondisi payudara
Ketika hamil, sensitifitas pada daerah payudara meningkat, sehingga ibu akan lebih mudah merasa nyeri ketika menyusui saat hamil, dibanding jika tidak sedang hamil.

6. Bagaimana dengan kondisi saya?
Setiap orang memiliki kondisi tubuh dan kesehatan yang berbeda. Informasi yang disampaikan di sini hanya pada keadaan normal-wajar. Jika ada pertimbangan kesehatan khusus, misalnya punya riwayat keguguran yang sering, sudah lama menikah namun belum juga dikaruniai anak, kontraksi rahim berlebihan ketika menyusui, atau keadaan yang lain, sebaiknya tetap didiskusikan dengan dokter anda.



***

Sebenarnya ada satu alasan kenapa Ummi tetap ingin menyusui Nabil hingga dua tahun. Selain karena tertulis di dalam Alqur'an, tetapi karena Ummi ingin memberikan hak ASI kepada Nabil. Hak penuh selama dua tahun yang memang sudah selayaknya ia terima. 

Alhamdulillah, dengan melakukan pemeriksaan  rutin, sejauh ini kondisi janin dalam kandungan Ummi sehat dan pertumbuhannya pun baik. Nabil pun begitu, tumbuh kembangnya tetap dalam kondisi yang normal. Semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja.



Hamil (lagi) kah???

Pagi itu tiba-tiba Ummi ingin sarapan nasi + bakwan (nggak bergizi banget yak???). Hmmm... Tidak sulit sebenarnya untuk mendapatkannya karena di dekat rumah nenek ada warung yang biasa menjualnya. Ya, saat itu Ummi memang sedang menginap di rumah nenek karena Abi sedang dinas ke luar kota.

Tidak berselang lama, dua jam kemudian tiba-tiba Ummi udah merasa lapar lagi. Tumben, tidak seperti biasanya memang. Ah, mungkin karena sedang di rumah nenek, jadi selera makannya agak berubah. Tapi ternyata kok selama seharian itu Ummi jadi cepat merasa lapar. 

Di lain kondisi...

Saat itu Nabil masih makan nasi lembek dan lauk yang masih dihaluskan walau sudah agak kasar. Anehnya setiap kali Ummi ingin menyiapkan makanan Nabil, rasa mual itu selalu datang. Bahkan ketika menyuapi Nabil pun Ummi harus menahan rasa mual itu walau sulit rasanya.

Merasakan kondisi yang berbeda pada diri Ummi, Ummi pun langsung menyampaikannya ke Abi. Karena saat itu Abi masih di luar kota jadi kami berbicara via sms saja. Abi pun berusaha 'menenangkan' Ummi karena saat itu perasaan Ummi sudah mulai 'campur aduk'.

Ummi berfikir sejenak sambil mengingat-ingat tanda-tanda yang biasanya ditemukan di awal kehamilan. Karena sudah ada dua tanda-tanda yang Ummi alami (selera makan bertambah dan mual-mual). Ya, Ummi ingat dengan kejadian beberapa minggu lalu. Ketika bangun tidur tiba-tiba kepala Ummi pusing, badan pun terasa sangat lemas. Seharian itu rasanya Nabil jadi tak terurus. Beruntung Nabil anak yang mandiri dan tidak rewel, jadi walaupun Ummi sedang terbaring lemas ia tetap bisa main sendiri.

Ya Allah, tanda-tanda itu semakin jelas rasanya. Ummi masih berusaha untuk menenangkan diri sendiri walau berbagai fikiran sudah menghinggapi Ummi. Mencoba berfikir positif atas rencana yang diberikan oleh-Nya.

Sebenarnya jika dilihat dari siklus haid, memang sudah telat sekitar dua minggu. Tapi Ummi tidak begitu menghiraukannya. Ummi berfikir mungkin saja siklus haidnya belum stabil karena saat itu baru memasuki bulan ketiga. Di bulan sebelumnya malah maju dari biasanya.

Untuk memastikannya memang harus diperiksa tapi karena Abi masih di luar kota jadi Ummi harus menunggu Abi pulang. Setibanya kami di rumah, langsung di tes dengan menggunakan tespect, kebetulan masih ada sisa waktu hamil yang sebelumnya. Dan hasilnya... Dua garis merah muncul sebagai pertanda bahwa Ummi memang benar-benar hamil.

Menangis terharu Ummi saat itu. Berusaha menguatkan diri agar senantiasa bersyukur akan nikmat-Nya.

Bersambung...

Tergoda Wangi Durian

Ketika itu sore menjelang maghrib. Saat membuka pintu rumah tiba2 tercium wangi aroma buah durian. Hmmm... enak banget baunya, Ummi bergumam dalam hati. Memang sudah lama sekali rasanya tak mencicipi buah yang satu ini. Lagipula kalo terlalu sering makan buah inipun rasa kenikmatannya akan berkurang. 

Tanpa berfikir lama Ummi pun masuk kembali ke rumah. Tanpa sempat berfikir siapa yang makan durian (ngga penting juga), Ummi pun langsung bilang ke Abi.

"A, ade pingin makan durian"

"yaudah beli aja" kata Abi

"tapi boleh ngga ya???" balas Ummi

Mendengar jawaban Ummi, Abi pun kembali berfikir dan meralat jawabannya. Rupanya Abi lupa kalo Ummi lagi hamil.

Sebenarnya siy selama hamil Ummi tidak ada pantangan makanan. Tapi rupanya Abi agak khawatir juga dengan kehamilan Ummi. Ya, akhirnya niat untuk makan durian diurungkan sementara.

Tapi tenang, ceritanya belum berhenti sampai di sini.

Beberapa hari kemudian ketika Ummi hendak ke rumah Nenek, Abi pun bertanya:

"Nanti mau bawa apa ke sana?"

"terserah" Jawab Ummi

Ternyata eh ternyata Abi kepingin bawa durian. Ya sekalian kita makan di sana gitu. Kebetulan selama perjalanan kami melewati tukang durian. Karena saat itu masih pagi, jadi baru satu orang saja yang sudah membuka dagangannya.







Sementara Abi sibuk memilih durian, Ummi mah sibuk foto-foto. Ternyata Abi mencicipi cukup banyak durian lho. Kurang manis kata Abi. Untung pedagangnya sabar jadi tetap dilayani dengan baik. Setelah mencicipi beberapa durian, akhirnya dapat juga. Kami membelinya 3 buah saja. 



Setibanya di rumah Nenek, kami pun sudah tak sabar ingin membukanya. Dan ternyata durian pilihan Abi cukup memuaskan. Rasanya manis. Hmmm... Akhirnya kesampean juga makan durian. Lumayan, makan 10 biji, ups. Awalnya sempet khawatir juga tapi setelah dilihat beberapa waktu Alhamdulillah Ummi baik-baik saja, dan semoga janinnya pun sehat-sehat selalu.

***

Sekilas Tentang Durian Untuk Ibu Hamil

Berdasarkan sumber yang Ummi dapatkan, dalam buah durian sebenarnya tidak mempunyai akibat langsung terhadap kehamilan. Namun di dalamnya terdapat dua zat yang pada kadar tertentu dapat memberi efek terhadap kehamilan.

Zat yang pertama adalah alkohol. Alkohol dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin yang salah satu diantaranya adalah BB lahir rendah.

Zat yang kedua adalah asam arachidonat. Asam ini adalah suatu senyawa yang merupakan prekursor alias pencetus pembentukan prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah suatu senyawa yang dapat merangsang kontraksi rahim yang berakibat pada keguguran (pada trimester pertama) atau kelahiran prematur (pada kehamilan di bawah 36 minggu).

Namun demikian, kadar kedua zat tersebut dalam buah durian tidak mencukupi untuk menimbulkan kedua efek di atas. Dengan kata lain, buah durian aman untuk dikonsumsi selama masih segar dan bersih serta dengan porsi yang tidak berlebih. 

Intinya segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik ya...

Nabil 15 Bulan

Alhamdulillah anak sholeh Ummi dan Abi sekarang sudah 15 bulan. Perkembangannya sampai saat ini :
  1. Giginya masih bertahan di posisi 6.
  2. Senang berjalan jinjit
  3. Sudah mengerti kata perintah, tentu dengan menggunakan kalimat sederhana dan kata-kata yang sudah ada di dalam 'kamus'nya. Misal: Jika Ummi bilang: "Nabil sayang Ummi", maka dia pun langsung menghampiri Ummi dan mencium pipi Ummi dan tidak akan dilepas sebelum Ummi bilang "makasih"
  4. Selalu takjub setiap kali melihat binatang. Beberapa binatang yang ada di sekitar rumah seperti kecoa, cicak, semut, laron, dan burung hantu.
  5. Mulai belajar memberikan barang atau benda kepada orang lain walau setelah itu biasanya diambil kembali olehnya. Nah, kalo lagi di saat seperti ini Ummi sekalian ngajarin untuk belajar berterima kasih.
  6. Setiap kali mendengar suara motor ketika Abi pulang kerja, Nabil langsung menghampiri pintu. Kangen sama Abi kayaknya
Alhamdulillah... Semoga sehat selalu dan tambah pintar ya Nak...

Hadiah Yang Tak Terduga

Masih lanjutan dari postingan yang kemarin...


Hari Ahad tanggal 12 Februari 2012 kemarin, kuliah perdana LTQ Alhikmah dimulai. Acara yang wajib dihadiri oleh peserta baru dan peserta lama. Sebenarnya isi materinya bukan hal yang baru lagi untuk kami, tapi tetap saja rasanya ingin menghadirinya. Ya, alasannya adalah karena ini majelis ilmu. Rugi jika ada kesempatan tapi tidak menghadirinya. Bayangkan saja, banyak peserta yang berdomisili sangat jauh tapi mereka bisa hadir di sana, masa yang rumahnya dekat tidak hadir???

Ummi tidak akan bercerita panjang mengenai isi materinya (mungkin lain kali ya). Karena ada hal yang membuat Ummi terkejut ketika di akhir acara. Sang pembawa acara menyebutkan bahwa akan ada pemberian reward bagi mereka yang masuk ke dalam tiga besar peserta terbaik untuk masing-masing program.


Ummi yang sudah lebih dahulu melihat hasil UAS, tentu ada rasa Ge eR sedikit. Dan ternyata benar, nama Ummi dipanggil karena menjadi salah satu yang berhak menerima reward tersebut.

Alhamdulillah... Sebuah Alquran yang dilengkapi terjemahan menjadi hadiahnya. Kebetulan Ummi memang sedang berniat ingin membeli Alquran lagi. Bentuknya yang tidak terlalu besar dan juga tidak kaku, membuat Ummi nyaman menggunakannya.

Semoga Alquran ini bisa menambah motivasi Ummi untuk istiqomah di program tahfizh yang akan Ummi jalani. Aamiin...

Alhamdulillah...

Di sebuah hasil pengumuman...




Salah satu resolusi yang pernah Ummi tulis di sini. Alhamdulillah Ummi lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Semoga bisa istiqomah di program selanjutnya. Amin... 

Doakan ya..

Hash Brown

Resep ini Ummi dapatkan dari Mba Lidya. Pas dibaca ternyata bahannya mudah dan cara membuatnya pun relatif gampang. Lumayan, nambah koleksi resep cemilan buat Nabil.




Bahan-bahan:
1 bh kentang ukuran besar, parut kasar
1 bh wortel, parut kasar
1 btr telur kocok
Keju parut sesuai selera
Garam dan lada secukupnya
Margarin untuk menggoreng


Cara Membuat:
Campur semua bahan kecuali margarin. Setelah rata, panggang diatas wajan dengan menggunakan api keciiiiil hingga warnanya kuning kecoklatan.

Dan hasilnya.....
Baunya harum... rasanya enak... Nabil suka (apalagi Umminya)





Bakso Cemburu

Kali ini giliran Ummi menikmati bakso cemburu. Setelah tempo hari menikmati lezatnya bakso cinta. Entah apa alasannya diberi nama bakso cemburu. Mudah-mudahan saja setelah makan bakso ini tidak lantas jadi cemburu dengan pasangan atau pasangan kita yang malah cemburu. Jangan ya...


Sebagai pecinta pedas Ummi terkaget sekali ketika Abi bilang bahwa isinya adalah sambel. Yup, lebih tepatnya sambel cabe rawit merah. Hmm... Udah kebayang deh pedesnya. Sebelum memberikan tambahan sambel di mangkuk Abi meminta Ummi untuk membelah dulu baksonya. Dan ternyata benar prediksi Abi. Isinya adalah sambel yang lumayan banyak.


Hmmm...belum makan saja keringat sudah bercucuran. Tanpa tambahan sambal lagi pun bakso ini sudah terasa sangat pedas. Ah, rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Silakan dibayangkan saja ya... :)



Jalan-Jalan Ke Seaworld

Tanggal 12 Januari lalu kami sekeluarga jalan-jalan ke seaworld. Abi memang sengaja cuti kerja hari itu. Rencana awalnya siy untuk menemani Ummi periksa kehamilan, tapi kok sayang rasanya kalau cutinya hanya digunakan untuk itu. Lagipula periksanya kan sore hari. Akhirnya kami rencanakan hari itu untuk "berlibur" sejenak. 

Setelah melalui pembicaraan perdebatan yang sengit panjang maka diputuskanlah SEAWORLD menjadi tujuannya. Awalnya siy Ummi ngga setuju tapi karena beberapa pertimbangan akhirnya setuju juga. Selain harga tiket yang tidak terlalu mahal, Nabil juga lagi seneng-senengnya sama ikan. 


Asik.... aku mau jalan-jalan melihat ikan :)
Rencana berangkat pukul 8 teng. Sudah pesan taksi sejak pagi-pagi, eh malah datengnya telat. Ya dimaklumi ajalah macet dimana-mana, soalnya kan hari itu hari kerja. 


Prediksi Ummi ketika di taksi Nabil akan tertidur pulas karena sejak bangun  tidur jam 4 pagi Nabil belum tidur lagi. Lha, ternyata perkiraan Ummi salah. Nabil malah on banget. Malah ketika hampir tiba di lokasi Nabil mulai rewel karena mengantuk.

Tingkahnya  Nabil ketika di Taksi


Tiba di lokasi sekitar jam 9 lewat dikit. Masih sepi..... Jadi enak buat foto-foto, hehehe.


Tiba di lokasi
Tidak lama setelah kami berjalan melihat-lihat hewan laut yang ada, Nabil pun akhirnya tertidur pulas di stroller. Ummi dan Abi mah teteup lanjut lihat-lihat hewannya.

Mumpung Nabil tidur, Ummi dan Abi foto berdua dulu ya :) Jekrek


Sekitar 40 menit Nabil tidur. Hmmm... sayang juga rasanya kalo tidurnya kelamaan. Tapi ngga apa-apalah daripada rewel. Perjalanan pun dilanjutkan kembali. Nabil antusias sekali rasanya melihat hewan laut yang ada. Ya, Nabil memang belum pernah lihat ikan atau hewan lain yang sebesar di sana.


Aksi Nabil

Waktu menunjukkan pukul 11 kurang. Sudah semua fasilitas kami kunjungi. Istirahat sebentar sambil duduk sejenak di depan panggung utama. Nabil pun senang berlari ke sana ke sini.




Ohya, hari itu ada jadwal pemberian makan ikan jam 11. Akhirnya kami putuskan untuk melihatnya dulu, baru setelah itu kami pulang. Setelah selesai melihat para penyelam memberi makan ikan, kami makan siang dahulu dan selanjutnya pulang.......

Sebelum pulang, Ummi dan Nabil mengabadikan diri sejenak sambil mengenang memori sekitar 1,5 tahun silam.

Kiri : Nabil 4 bulan dalam kandungan Ummi
Kanan : Nabil 14 bulan dan adiknya Nabil 22 minggu dalam kandungan Ummi




Awalnya mau pasang video pemberian makan ikan, tapi proses uploadnya lama sekali dan akhirnya dibatalkan saja.

***


Ohya, Alhamdulillah di awal februari ini sudah dapat dua kabar gembira. Yang pertama dari mba keke dan yang kedua dari trio mak cebong :)






Yang Telah Berkunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Buscar